Memahami Apa Itu Inner Child? Luka Batin yang Dibawa Hingga Dewasa

Apakah ibu pernah mendengar istilah inner child? Inner child adalah bisa sebagian dari diri seseorang yang tetap menjadi anak-anak dan tidak ikut tumbuh dewasa. Berikut ini mediaibu akan membahas lebih dalam tentang apa itu Inner Child dan juga faktor penyebab Inner Child.

Apa itu Inner Child

Inner child adalah konsep yang menjelaskan bahwa setiap orang memiliki sikap dan sifat kekanak-kanakan. Bisa dikatakan, orang-orang pada dasarnya memiliki sifat kekanak-kanakan. Sifat dan sikap kekanak-kanakan ini tentu dihasilkan oleh pola asuh orang tuanya. Karena pola asuh di setiap orang tua berbeda-beda, inner child masing-masing orang pun berbeda. Alhasil, masing-masing orang tentu memiliki luka batin yang mereka rasakan dari mereka kecil berbeda-beda.

Seiring berkembangnya waktu, seseorang akan menjadi dewasa. Pengalaman mereka dari pola asuh mereka membentuk karakter mereka. Ada yang berjuang berhadapan dengan trauma masa lalu mereka. Traumanya pun ada yang ringan ada yang berat. Beberapa ada yang mengalami kekerasan secara fisik, beberapa yang lain ada juga yang mengalami kekerasan secara fisik dan seksual.

Tak jarang bagi sebagian orang yang memiliki inner child yang terluka akhirnya memiliki masalah mental. Sayangnya, apabila tidak ditangani, masalah ini justru akan menjadi borok yang akhirnya memperparah keadaan. Mereka yang mengalami luka akan sulit bersosialisasi dan juga mempercayai orang.

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin

Ada beberapa hal lain yang bisa dilihat ketika orang memiliki luka batin, di antaranya:

1. Memiliki rasa percaya diri yang rendah

Orang yang memiliki trauma masa lalu akan terjebak dengan memori-memori buruk yang mereka alami. Banyak diantara mereka merasa tidak layak, sehingga kepercayaan diri mereka cenderung rendah.

2. Memiliki rasa cemas yang berlebihan

Cemas adalah reaksi yang normal ketika seseorang mengalami suatu hal yang belum pernah mereka hadapi atau menghadapi ketidakpastian. Namun, terkadang ada beberapa orang yang memiliki rasa cemas yang berlebihan ketika menghadapi sesuatu yang baru.

3. Berusaha Membahagiakan Semua Orang

Tanda orang yang memiliki luka batin adalah berusaha ingin membahagiakan semua orang. Pasalnya, sebagai manusia, kita tidak bisa setuju seratus persen dengan seseorang karena kita memiliki pemikiran dan budaya yang masing-masing berbeda.

4. Sangat perfeksionis

Orang yang memiliki luka batin cenderung tidak ingin terlihat salah di depan orang lain. Hal ini yang menyebabkan mereka memiliki sifat yang sangat perfeksionis. Seringnya, sikap perfeksionis ini justru membuat mereka tidak jalan ke depan.

5. Terlalu keras pada diri sendiri

Introspeksi diri sangatlah diperlukan agar kitab isa menjadi orang yang lebih baik. Namun, introspeksi diri yang berlebihan justru akan membuat kita menjadi menyalahkan diri kita sendiri. Alhasil, kita merasa tidak berharga.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tentu tanda-tanda di atas memiliki penyebabnya, apa saja yang menyebabkan orang memiliki trauma dan luka batin?

Hal-hal yang Menyebabkan Inner Child Terluka

Ada beberapa hal yang bisa jadi membuat seseorang memiliki trauma atau luka batin. Apa sajakah itu?

  • Mengalami kekerasan fisik, emosional, dan seksual.
  • Kehilangan orang terdekat yang sangat dicintai.
  • Perundungan atau bullying.
  • Memiliki gangguan mental.
  • Berada di pengungsian.

Cara Menangani Inner Child Dalam Diri

Apabila seseorang memiliki luka batin atau trauma karena pengalaman masa kecil, apakah bisa diatasi? Tentu ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan ketika sedang menghadapi trauma atau luka batin karena pengalaman masa lalu.

Memahami sifat dan sikap kanak-kanak yang ada pada diri

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa trauma atau pengalaman tidak mengenakan pada masa kecil sangat memengaruhi mental seseorang ketika dewasa. Namun, seiring berjalannya waktu dan kita menerima banyak pengalaman, seringkali luka masa lalu ini sulit diidentifikasi. Alhasil menemukan apa yang menyebabkan kita trauma sangatlah sulit. Dengan demikian, apabila kita mengalami hal seperti ini, disarankan pergi ke professional seperti psikolog atau psikiater.

Mendengarkan sisi kanak-kanak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kersten Öhrling dan Caterine Kostenius menunjukkan bahwa berdamai dengan masa lalu adalah salah satu cara yang paling baik dalam menghadapi trauma dan pengalaman buruk masa lalu. Hal ini juga membuat kita memahami bahwa pengalaman masa lalu mampu memberikan kita pelajaran untuk masa depan kita sendiri.

Menyayangi inner child di dalam diri

Pengalaman buruk dan traumatis bisa membuat kita memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap orang lain. Kita bisa saja ragu atau memiliki trust issue dengan orang lain dikarenakan masa lalu kita yang buruk. Memberikan kasih sayang terhadap sisi kanak-kanak bisa menjadi terapi akan hal yang kita lalui di masa lalu.

Namun, dari tiga cara mengatasi luka masa lalu, tentu yang bisa kita lakukan adalah pergi ke profesional.

Semoga artikel Memahami Apa Itu Inner Child? Luka Batin yang Dibawa Hingga Dewasa di atas dapat memberikan informasi baru untuk Anda. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Recent Stories