6 Cara Mendidik Anak yang Bandel agar Patuh dengan Ibu

Baik ibu yang sedang bekerja atau ibu rumah tangga tetap bisa mendapati anaknya bertindak bandel. Meski sudah mendidik mereka dengan baik, bukan berarti ibu tidak khawatir suatu saat nanti anak bisa menjadi bandel. Oleh karena itu, penting bagi ibu dan ayah mengetahui cara mendidik anak yang bandel.

Yuk, scroll ke bawah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menghadapi anak yang susah diatur di sini! Ada juga jawaban atas pertanyaan kenapa anak suka melawan orang tua, lho!

Baca juga : Bagaimana Mengajarkan Anak Menghadapi Rasa Takut dan Cemas?

Alasan Anak menjadi Bandel

Sebelum mengetahui cara menghadapi anak yang melawan orang tua ada baiknya tahu terlebih dahulu penyebab anak berperilaku kurang baik. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan anak bandel hingga ia menjadi anak yang tantrum atau emosi yang meledak-ledak.

Alasan anak menjadi bandel sangat beragam, mulai dari biologis, seperti lapar atau lelah, masalah komunikasi yang terkait belajar dan mengajar, emosional, hingga lingkungan mereka. Berikut alasan dan faktor yang membuat anak menjadi bandel.

Perubahan dalam Kehidupan

Rutinitas menjadikan anak-anak selalu berkembang. Ketika rutinitas kehidupan tersebut berubah, seperti mulai masuk sekolah, memiliki adik, hingga kematian kerabat dapat membuat anak menunjukkan perilaku negatif.

Hal tersebut sangat memengaruhi anak dalam mengungkapkan emosi atau ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui. Seorang anak bisa saja menjadi keras, agresif, menantang, atau tidak patuh karena tidak mengerti cara mengungkapkan emosi atau ketakutannya.

Masalah Kesehatan Mental

Kombinasi masalah genetik dengan lingkungan dapat menyebabkan seorang anak dapat mengembangkan masalah kesehatan mental yang memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik di dalam keluarga, sekolah, dan lingkungannya.

Pola  Asuh Orang Tua yang Tidak Tepat

Saat ini tidak jarang orang tua yang kurang mengetahui apa itu parenting? Tidak jarang orang tua menerapkan aturan dan konsekuensi yang konsisten sehingga menciptakan anak-anak yang berperilaku buruk.

Lebih lanjut, menurut Colorado State University, masalah pengasuhan yang menciptakan amarah pada anak-anak termasuk disiplin yang tidak konsisten, terlalu banyak mengkritik, terlalu protektif atau malah lalai.

Komunikasi yang tidak baik antara orang tua dan anak juga menjadi penyebab perilaku buruk pada anak. Jika komunikasi antara orang tua dan anak tidak baik, maka anak tidak akan bisa berinteraksi dan mengungkapkan perasaan mereka secara vokal sehingga mengganggu perkembangan jangka panjang mereka.

Kemampuan Belajar Anak yang Rendah

Secara umum tentunya ana bisa mengalami kesulitan dalam belajar, seperti membaca, menulis, atau berhitung tanpa orang menyadari ia memiliki ketidakmampuan untuk belajar. Ibu baru mengetahui ketidakmampuan belajar anak melalui hasil diagnosis dokter. Meskipun anak tidak bertindak negatif atau agresif bisa saja ia menjadi tidak patuh dalam menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah.

Waktu Bermain yang Terbatas

Kegiatan produktif yang berlebihan untuk anak, seperti sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, les, atau bersosialisasi bisa membatasi waktu bermain mereka. Akibatnya perkembangan emosional dan mental mereka menjadi terhambat. Kurangnya keterampilan sosial bisa jadi menyebabkan perilaku buruk di kalangan anak-anak.

Pernah Mengalami Tindakan Kekerasan (Bullying)

Faktanya, anak bisa saja menjadi bandel karena mengalami hal yang kurang menyenangkan, seperti diintimidasi dan dilecehkan. Mereka terlalu takut untuk memberi tahu orang tua atau orang dewasa terpercaya lainnya tentang apa yang mereka alami. Alih-alih memberitahukannya kepada orang tua, anak dapat bertindak dengan cara yang tegas secara verbal atau fisik.

Akibatnya, anak yang menjadi korban kekerasan mungkin menjadi menarik diri atau menunjukkan ketakutannya melalui cara licik dan manipulatif.

Baca juga: 8 Cara Mendidik Anak agar Cerdas bagi Orang Tua

Cara Mendidik Anak yang Bandel dengan Tepat

Uniknya, perilaku normal anak tergantung dari beberapa faktor, seperti usia, kepribadian, perkembangan fisik, serta emosionalnya. Hal tersebut dapat menjadi masalah jika tidak sesuai dengan harapan keluarga. Secara keseluruhan, perilaku anak dapat bergantung pada lingkungan dan sosial serta budaya lingkungannya.

Namun, setiap orang tua jika memiliki anak yang bandel tidak boleh menggunakan kekerasan untuk mendidik anak yang nakal. Berikut cara mendidik anak yang bandel.

Dengar Kemauan dan Pendapat Anak

Cara menghadapi anak remaja yang keras kepala sama seperti menghadapi anak balita yang bandel. Lewat mendengarkan kemauan dan pendapat anak akan terbentuk komunikasi yang baik. Terlebih komunikasi sangat penting sebagai cara menghadapi sikap anak yang bandel dan harus berjalan dua arah.

Selain mengarahkan mereka dengan membuat batasan ada baiknya ibu mendengarkan anak terlebih dahulu. Mereka bisa menjadi berubah dan sangat keras kepala apabila sudah merasa tidak bisa didengar pendapatnya oleh orang lain. Jadi, cobalah untuk mendengarkan apa yang mereka mau dan lakukan agar membuatnya merasa penting dan tenang tanpa harus melawan orang tua terlebih dahulu.

Pahami Cara Berpikir Anak

Cara menasehati anak remaja laki-laki atau perempuan sama halnya dengan mereka yang bandel saat usia masih balita.

Menghindari Memukul dan Mencela Anak

Tidak jarang dalam menerapkan cara mendidik anak remaja yang bandel, orang tua sering tidak bisa mengontrol diri dengan cara memukul dan mencela anak. Meskipun hal tersebut bisa menghentikan anak melakukan apa yang mereka lakukan pada saat itu, tetapi cara tersebut tidak memiliki efek positif yang bertahan lama.

Mereka akan belajar dengan melihat contoh, terutama dari orang tuanya.bahkan penelitian mengatakan bahwa perilaku anak-anak yang agresif cenderung berasal dari orang tua yang agresif juga. Oleh karena itu, lebih baik memberi contoh yang baik sebagai gantinya.

Memberikan Perhatian Lebih kepada Anak

Anak menjadi bandel bisa saja karena ingin mendapat perhatian lebih dari orang tuanya. Oleh karena itu, belajarlah untuk mendengarkan anak dengan tenang. Tanyakan mengapa mereka melakukan sesuatu yang kurang baik dan apa yang dapat ibu lakukan untuk menghentikannya. Tentu jika ibu melakukannya dengan baik anak akan merespon dengan baik juga.

Menerapkan Aturan & Batasan yang Tegas

Mendengarkan anak untuk mengetahui apa yang mereka rasakan memang dapat membantu mengatasi anak bandel. Tetapi, jangan menerima semua yang mereka katakan dan ingin ibu kabulkan. Penting bagi orang tua untuk menerapkan batasan dan jangan letakkan tanggung jawab untuk memutuskan apa yang mereka butuhkan dak tidak perlu semuanya ibu penuhi.

Cara mendidik anak yang bandel adalah bersikap tegas, tetapi lembut jika anak membuat ulah. Kemudian mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan perilaku tersebut.

Jangan Sering Memberi Toleransi

Jika ibu sudah membuat aturan dan menetapkan sanksi, maka lakukan hal tersebut dengan benar. Jangan terlalu memberikan anak toleransi ketika mereka melanggar aturan yang ada. Semakin sering ibu memberikan toleransi, maka anak akan menganggap remeh aturan dan menjadi semakin bandel.

Terakhir, jika ibu merasa bingung dalam menghadapi anak yang sangat nakal ada baiknya membicarakannya ke dokter. Harapannya dengan bantuan profesional anak menjadi tidak bandel lagi.

Related Posts

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Recent Stories