Apakah kamu familiar dengan istilah “Fast Fashion?” Atau istilah tersebut asing buatmu? Sama seperti artinya, fast fashion berarti industri pakaian yang cepat dan mudah berganti. Hal tersebut mengakibatkan fenomena ini menjadi salah satu penyebab terbesar polusi limbah pakaian yang dapat merusak lingkungan, seperti polusi air dan tanah.
Banyak juga fast fashion brands yang mungkin tidak kamu sadari adalah pelaku fast fashion. Pakaian yang “trendy” secara besar-besaran diproduksi dan ketika sudah ketinggalan zaman, baju tersebut akan dijual dengan harga murah/dibuang, sangat tidak ramah lingkungan, bukan?
Yuk, baca artikel dibawah ini untuk membantu kalian mengurangi dan mengetahui bahaya fast fashion bagi lingkungan!
Apa Itu Fast Fashion?
Fast fashion adalah istilah dari industri tekstil, dimana terdapat berbagai desain fashion yang berganti-ganti dalam waktu yang sangat singkat dan dibuat dari bahan baku yang inferior, sehingga tidak bertahan lama.
Contoh fast fashion adalah produksi pakaian musim panas di musim panas. Dan dalam waktu singkat mereka menyiapkan pakaian untuk musim dingin, saat musim dingin tiba. Bahkan saat ini, sebagian besar industri fast fashion memproduksi hingga 42 desain dalam setahun.
Fenomena fast fashion seringkali mengabaikan dampak negatif lingkungan dan mengorbankan keselamatan pekerjanya. Sebagian besar industri fast fashion berbasis di Asia dan negara berkembang seperti Bangladesh, India bahkan india.
Mereka biasanya mempekerjakan wanita muda dan imigran yang kurang berpendidikan (non-pribumi). Buruh dipaksa bekerja 14 jam sehari, upah rendah, tidak ada asuransi jiwa atau jaminan kerja, dan mereka harus bekerja dalam kondisi berbahaya untuk membuat produk yang bergerak cepat. Selama produksi, industri biasanya menggunakan bahan baku yang lebih rendah, sehingga pakaian tidak bertahan lama.
Baca Juga: Memahami Perkembangan Psikologi Kepribadian Anak sesuai Usia
Penyebab Fast Fashion
Fenomena ini mendorong kamu untuk terus membeli pakaian yang paling baru. Tetapi, apakah kamu tahu penyebab fast fashion apa saja? Yuk, simak beberapa penyebab dan ciri-ciri fast fashion dibawah ini:
- Selalu mengkuti tren terbaru
- Model fashion selalu berganti dalam waktu yang sangat cepat
- Pakaian dibuat di negara berkembang, sehingga buruh diberi upah kecil
- Menggunakan bahan baku yang murah atau tidak berkualitas sehingga tidak tahan lama
Bahaya dan Dampak Fast Fashion
Bukan hanya tidak baik untuk lingkungan, fenomena ini juga memiliki banyak bahaya lain pada berbagai faktor. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih mindful dalam memilih pakaian. Yuk, simak bahaya dan dampak fenomena ini di Indonesia:
Fast fashion Tidak Baik Bagi Lingkungan
Orsola de Castro, pendiri rumah mode Fashion Revolution yang adil dan etis, mengatakan volume besar pakaian yang diproduksi oleh perusahaan fast fashion menjadikan mereka sebagai penyumbang limbah terbesar.
Warna, pola, dan tekstur yang menarik dari pakaian dalam industri mode berasal dari bahan kimia beracun. Pewarna tekstil merupakan polutan air tawar terbesar kedua di dunia setelah pertanian. Penggunaan bahan petrokimia yang murah dan mudah dibuat seperti poliester dan kain sintetis sangat buruk bagi lingkungan, khususnya air.
Fenomena ini juga menyebabkan emisi karbon dalam proses pembuatannya. Pemilik industri fashion telah membuka pabrik di negara-negara berkembang seperti Vietnam, Filipina, Pakistan, dan Indonesia.
Negara-negara tersebut tidak memiliki bahan baku yang diperlukan dan harus diimpor dari negara lain seperti China, Amerika Serikat dan India. Setelah produksi selesai, garmen dikirim ke seluruh dunia dengan kapal dan dikirim ke pengecer dengan truk dan kereta api. Karbon dioksida yang dihasilkan sangat banyak.
Fast fashion Memicu Konsumerisme
Fast fashion adalah sebuah konsep bisnis dalam industri pakaian yang memproduksi pakaian dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat. Munculnya fenomena ini mendukung gaya hidup yang berorientasi pada konsumen karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan pakaian desainer. Logikanya, siapa yang tidak mau memakai baju yang trendy dan murah?
Oleh karena itu, kita tidak boleh tergoda oleh diskon dan pakaian sekali pakai lainnya. Kita harus belajar untuk lebih mindful dalam setiap pembelian yang kita lakukan, sehingga lingkungan kita tetap terjaga.
Memengaruhi Kualitas Air Bersih
Fast fashion yang diproduksi secara massal menciptakan sampah laut beracun yang tidak dapat diproses. Limbah tekstil ini mengandung zat seperti timbal, merkuri dan arsenik yang sangat berbahaya bagi kehidupan air dan juga manusia.
Limbah dari pabrik garmen ini berakhir di lautan, mencemari habitat biota laut. Pencelupan tekstil tradisional juga melepaskan logam berat dan racun lain yang berdampak negatif pada kehidupan akuatik dan kesehatan manusia.
Penghasil sampah terbesar di dunia
Memang, fakta membuktikan bahwa fenomena ini mempercepat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Tetapi di lain sisi, tren ini juga menjadi penyebab utama sampah plastik di lautan.
Pakaian tua menumpuk di Gurun Atacama Chili, menurut laporan November 2021 oleh Agence France-Presse (AFP). Setiap tahun, hingga 59.000 ton pakaian bekas tiba di Chili dari Eropa, Amerika Serikat, dan Asia untuk dijual kembali.
Baca Juga: 10 Buah Penambah Darah Paling Cepat, Untuk Pencegah Anemia
Cara Mengurangi Fast Fashion
Fenomena ini adalah fenomena yang bisa kita benahi perlahan-lahan, oleh karena itu kita harus melakukan cara-cara yang tepat untuk membenahinya. Yuk, simak beberapa cara mengurangi fenomena ini yang bisa kamu lakukan mulai dari sekarang:
Membeli Pakaian yang Sustainable
Banyak merek pakaian yang sudah mengklaim memakai bahan sustainable dan ramah lingkungan. Cobalah untuk membeli pakaian dari brand tersebut dan lakukan banyak research tentang merek sustainable lainnya. Berusahalah sebaik mungkin untuk menggunakan pakaian yang sustainable.
Beli Barang Kualitas Tinggi dengan Jumlah Sedikit
Memilih untuk membeli pakaian dengan kualitas lebih tinggi memang faktanya mahal, tetapi pakaian tersebut dapat dipakai dalam waktu yang lama, sehingga hal tersebut tidak merugikan. Kamu bisa memulai membeli beberapa pakaian terlebih dahulu dan menambah seiring berjalannya waktu.
Mendonasikan/Memakai Kembali Pakaian Lama
Pakaian yang sudah tidak terpakai dapat digunakan kembali. Misalnya, pakaian yang sobek dapat dipotong kembali dan dijadikan kain perca untuk dijadikan kain lap atau kebutuhan lainnya. Jika ada kesempatan untuk menyumbangkan pakaian bekas.
Kamu bisa berikan pakaian ini kepada mereka yang membutuhkannya, mungkin pakaian ini akan lebih bermanfaat bagi orang lain.
Thrift Shopping
Kamu bisa turut andil dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini dengan thrift shopping. Dengan thrift shopping, tidak hanya kamu menyelamatkan lingkungan, kamu juga bisa mendapatkan baju dengan harga murah, juga kualitas yang bagus. Baju yang dijual pada thrift shop memang bekas, tetapi masih sangat layak pakai. Biasanya, orang-orang mencoba thrifting di Pasar Senen tetapi kamu bisa memulai di pasar-pasar terdekat rumahmu, ya!