Bagi sebagian orang tua di Indonesia, pendidikan seksual usia dini itu masih tabu untuk di ajarkan pada anak. Mereka masih mengira bahwa pendidikan seksual sama saja menyebarkan hal-hal yang tidak baik secara moralitas. Bahkan, anak sudah beranjak dewasa pun bagi mereka pendidikan seksual masih tidak bisa diajarkan. Maka, banyak anak-anak yang justru belajar hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas di luar dari hal lain seperti pornografi.
Hal ini yang justru berbahaya ya, Ibu. Selain itu, maksud dari pendidikan seksual di sini adalah pendidikan seksual yang disesuaikan dengan usia si anak. Mereka harus tahu organ-organ reproduksi mereka dan menjaga privasi mereka. Pendidikan seksual bukanlah sekadar urusan bagaimana perempuan dan laki-laki berhubungan, namun lebih dari itu. Pada kesempatan kali ini, MediaIbu akan membahas pentingnya dan manfaat pendidikan seksual sejak dini dalam parenting. Yuk ikuti artikel ini hingga akhir.
Manfaat Pendidikan Seksual Sejak Dini
Merebaknya informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya sangat menjadi tantangan untuk Ibu dan Ayah. Di internet sangat banyak informasi yang justru menjerumuskan yang terkait dengan seksualitas. Maka, Ibu dan Ayah sebisa mungkin mengajarkan pendidikan seksual untuk mereka. Apa saja ya, manfaat pendidikan seksual di usia dini?
1. Menghindari Mereka dari Efek Buruk Lingkungan dan Media
Seiring berkembangnya teknologi informasi dan kemudahan mengaksesnya, tentu tak hanya dampak positifnya saja yang muncul, namun dampak negatifnya perlu kita waspadai. Anak-anak bisa saja terpapar oleh konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya. Dengan mengajarkan mereka pendidikan seksual, anak setidaknya bisa mengetahui apa dampak buruk dan juga konsekuensi apabila mereka terjerumus dalam pergaulan atau seks bebas.
2. Mengajarkan Anak Untuk Mengenal Konsensual dan Menghargai Diri Sendiri
Membicarakan toptik-topik yang berhubungan dengan alat reproduksi manusia atau seks tentu dikaitkan dengan tubuh manusia itu sendiri. Mendiskusikan hal ini pastinya akan menjelaskan perihal konsensual agar ia mengetahui tentang persetujuan. Selain itu, persetujuan juga memberikan mereka pengetahuan akan siapa yang boleh menyentuh mereka, kapan boleh disentuh, dan apa yang saja yang boleh disentuh orang lain.
3. Membangun Kepercayaan Terhadap Anak
Membahas topik-topik yang tabu pada anak punya manfaatnya sendiri lho, Ibu. Topik yang lebih terbuka seperti ini justru akan menambah kedekatan kita dengan mereka. Selain itu, dengan berdiskusi dengan mereka masalah seperti ini, sebagai orang tua kita bisa menjelaskan dampak dan juga apa yang akan ditimbulkan apabila menonton film porno dan juga melakukan seks di usia muda.
Kapan Memberikan Pendidikan Seksual Sejak Dini?
Tentu, bukan karena pendidikan seks penting, kita secara terburu-buru mengajarkannya. Sebagai orang tua, kita harus tau kapan pendidikan seks ini diberikan pada mereka. Umumnya diskusi masalah seksualitas ini bisa dibicaraan pada anak kita ketika mereka berusia 3-4 tahun. Selain itu, Ibu dan Ayah juga harus tahu bagaimana menjelaskan kepada anak kita yang perempuan dan laki-laki karena masing-masing dari mereka tentu memiliki tindakan yang berbeda.
Berikut ada beberapa cara untuk berdiskusi dan membicarakan topik-topik seputar seksualitas pada anak berdasarkan usianya.
Mengajarkan Pendidikan Seksual Usia Dini Pada Balita
Kita tak perlu menjelaskan hal-hal yang kompleks ketika membicarakan tentang organ reproduksi mereka. Maka, Ibu atau Ayah hanya perlu menjelaskan beberapa organ intim yang ada di tubuh mereka mulai dari vagina, penis, dan juga payudara. Selain itu, Ayah dan Ibu juga harus mengajari bahwa tidak ada yang boleh menyentuh organ intimnya atau menyentuh organ tubuh intim orang lain. Selain mengajarkan agar mereka menghindari perilaku menyimpang dari orang-orang tak bertanggung jawab, Ibu juga mengajarkan bagaimana konsensual itu dilakukan.
Terkadang ada beberapa pertanyaan dari Si Kecil yang membuat kita, sebagai orang tua kaget. Namun, Ibu tidak perlu berbohong ketika menjelaskannya karena Ibu hanya perlu menjelaskan dengan bahasa yang sesuai dengan usianya.
Mengajarkan Pendidikan Seksual di Usia Sekolah
Ketika mereka beranjak besar, mereka akan bermain dan bergaul dengan lingkungan baru. Terkadang di suatu lingkungan, mereka mendapatkan informasi tentang seksualitas yang tidak sesuai dengan usia mereka. Entah dari anak lain yang memberikan informasi terkait seksual yang bukan usianya dari orang yang tidak bertanggung jawab, atau dari informasi yang mereka dapatkan melalui internet.
Nah, di sini Ibu bisa berdiskusi tentang apa yang mereka temukan dari televisi, internet atau pergaulan mereka. Lebih terbuka dengan topik-topik ini justru akan bisa mendekatkan hubungan Ibu dengan mereka.