Tidak ada orang tua yang ingin punya anak yang tidak baik. Maka, kebiasaan baik sangat perlu ditumbuhkan sejak kecil. Namun, setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Belum lagi lingkungan sekitar yang bisa saja membuat anak kita secara tak sadar melakukan hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi kita. Kendati pun begitu, menumbuhkan kebiasaan baik sedari dini pada anak harus dilakukan. Karena tak hanya baik untuk dirinya kelak, namun juga baik juga untuk keturunannya di masa mendatang.
Nah, ada 9 kebiasaan baik yang perlu Ayah dan Ibu ajarkan pada anak sejak dini. Apa sajakah itu? Yuk simak artikel ini hingga akhir.
9 Kebiasaan Baik yang Perlu Diajarkan Pada Anak Sejak Dini
Kebiasaan baik yang ditumbuhkan pada anak sebenarnya sangat baik untuk kesehatan mereka secara fisik, mental, dan kesuksesan mereka di masa depan. Ini dia 9 kebiasaan baik yang harus kita ajarkan pada anak-anak kita, berikut apa saja kebiasaan tersebut:
1. Menyikat Gigi Minimal 2 Kali Sehari
Kebiasaan yang harus ditumbuhkan oleh Si Kecil sedari dini adalah menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Seperti yang kita tahu, mulut yang kotor adalah sarang kuman dan menyebabkan gigi rusak. Kerusakan gigi ini disebabkan oleh karang yang diakibatkan oleh jarangnya menyikat gigi. Lakukan kebiasaan ini di pagi hari ketika mereka mandi pagi dan juga sore hari. Ibu juga boleh mengajarkan mereka menyikat gigi setelah mereka makan siang agar gigi mereka bersih dan juga sehat.
2. Mengajarkan Mereka Untuk Makan Makanan Sehat
Kesehatan sang anak ditentukan oleh gaya hidup dan pola makan. Pola makan ini mencakup dari berapa banyak makanan, jenis makanan apa yang masuk ke dalam tubuh, dan berapa kali mereka makan. Karena tanpa memperhatikan pola makan, tubuh seseorang akan mengalami gangguan, paling umum adalah obesitas. Maka, untuk menjaga kesehatan mereka, Ibu perlu memberitahukan manfaat memakan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan juga sumber-sumber protein.
Selain itu, proses memasak juga harus diperhatikan. Ibu juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan cepat saji pada frekuensi yang terlalu sering.
3. Bangun Pagi
Dalam bukunya yang berjudul Misteri DNA yang ditulis oleh Kazuo Murokami, bangun pagi mampu meningkatkan kesuksesan dan juga mempercepat pekerjaan. Selain itu, Kazuo Murokami juga menjelaskan bahwa bangun pagi merupakan faktor yang turut melahirkan perbedaan kemampuan. Kebiasaan bangun pagi sangat penting untuk dibangun oleh anak.
Karena di pagi hari energi masih terisi kembali setelah bangun tidur. Selain itu, semakin pagi kita bangun kita bisa melakukan kegiatan yang sangat mendukung kesehatan seperti berolahraga.
4. Sopan Santun dan Memahami Etika Ketika di Meja Makan
Meski terlihat tidak remeh, sopan santun dan etika di meja makan sangatlah perlu. Mengetahui tata cara makan yang benar dan sopan santun ketika makan bisa melatih kedisiplinan mereka dan menghargai orang lain. Ibu bisa mengajarkan mereka ketika makan bersama (sarapan atau makan malam). Apabila anak Ibu berusia mulai dari 4 tahun sampai 10 tahun ajarkan mereka dan praktikan cara makan yang benar dan beretika.
5. Membiasakan Mengucapkan Tolong dan Terima Kasih
Kata “tolong” dan “terima kasih” adalah cara seseorang untuk menghargai orang lain. Karena kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain, meski kita ingin meminta bantuan, dua kata tersebut setidaknya membuat upaya orang lain dihargai. Maka, ajarkanlah anak sedari dini untuk mengucapkan “tolong” apabila ingin meminta orang lain untuk melakukan sesuatu untuknya dan terima kasih apabila orang lain telah membantunya.
6. Membuang Sampah di Tempatnya
Anak sedari dini harus diajarkan agar mereka cinta kebersihan. Dengan cinta kebersihan, mereka tak hanya menjaga tempat menjadi bersih, namun juga tetap sehat. Salah satu cara yang paling sederhana adalah mengajarkan mereka membuang sampah pada tempatnya. Di samping itu, anak juga kita ajarkan bagaimana memilah sampah mana yang organik dan yang non-organik.
7. Berbagi Mainan Kepada Teman
Selain sebagai makhluk sosial, manusia saling berelasi dengan manusia lainnya. Setiap apa yang dilakukan manusia yang satu, tentu tidak terlepas dari peran manusia yang lainnya. Apabila mereka tidak mengetahui peran orang lain atas apa yang terjadi di kehidupan mereka, manusia tersebut cenderung memiliki sifat yang egois.
Agar anak Ibu tidak terlatih menjadi anak yang egois, ajarkan mereka untuk berbagi mainan kepada teman. Memang sulit bagi anak untuk berbagi mainan, apalagi mainan kesayangannya, namun dengan berbagi mainan, mereka mampu menumbuhkan empati dan juga rasa saling menyayangi.
8. Tidur Sendiri dan Membereskan Kasur
Pribadi yang mandiri dibangun dari kebiasaan mereka di waktu kecil. Ajarkan mereka hal yang paling sederhana, yakni tidur sendiri dan membereskan kasur setelah mereka tidur. Tidak jarang anak yang sudah berusia 10 tahun ke atas masih tidur dengan orang tua. Alhasil, mereka tidak berani untuk tidur di kamar mereka sendiri. Untuk mengajarkan mereka menjadi pribadi yang mandiri, ajarkan anak membereskan tempat tidur ketika mereka di usia sekolah dasar atau sudah mulai tidur di kamar mereka sendiri.
9. Membaca Buku
Banyak berita yang bertebaran bahwa Indonesia memiliki minat baca yang rendah. Dari situs perpustakaan.kemendagri.go.id, minat baca dan tingkat literasi Indonesia berada di urutan 62 dari 70 negara. Dari situ bisa disimpulkan bahwa minat baca di Indonesia tergolong sangat rendah. Maka, untuk memulainya, Ibu bisa meningkatkan minat baca mereka sedari kecil. Belikan buku yang ringan dulu seperti buku bergambar agar anak tertarik untuk membaca buku.