Apakah benar kecerdasan anak menurun dari ibu? Bagaimana apabila sang ibu dianggap tidak cerdas, apakah anaknya juga ikut tidak cerdas? Pernyataan dan pertanyaan itu sering kita dengarkan di sekitar masyarakat kita. Kecerdasan anak selalu disangkut pautkan dengan keunggulan anak di bidang akademik. Anak yang mendapatkan nilai baik di bidang-bidang tertentu seperti Matematika atau Fisika akan dianggap sebagai anak yang cerdas. Padahal kecerdasan itu pun beragam.
Padahal kecerdasan sendiri sangatlah beragam. Ada 9 kecerdasan yang manusia miliki yang sebelumnya diabaikan. Setiap anak tentu memiliki setidaknya satu atau dua dari 9 kecerdasan ini. Selain itu, Ibu dan Ayah bisa mengembangkan kesembilan kecerdasan ini sesuai dengan minat dan apa yang dipilih Si Kecil agar perkembangannya optimal. Apa sajakah kecerdasan tersebut? Yuk simak artikel ini hingga akhir.
Jenis-Jenis Kecerdasan Anak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kecerdasan pada manusia itu tidak hanya kecerdasan dalam berhitung saja yang seperti generasi dulu anggap. Ada 9 kecerdasan anak yang bisa orang optimalkan agar kemampuan mereka menjadi semakin maksimal. Berikut kesembilan kecerdasan anak:
1. Kecerdasan Bahasa atau Linguistik
Kecerdasan berbahasa atau linguistik terkait dengan bagaimana seseorang mampu mengekspresikan atau mengutarakan pikirannya melalui kata-kata. Orang yang cerdas secara linguistik cenderung lebih artikulatif, sehingga apa yang diutarakan bisa tersampaikan dengan baik. Selain itu, orang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik cenderung bisa meminimalisir mispersepsi dan
Apabila Si Kecil menunjukkan kemampuan ini, teruslah bimbing dan dukung ia agar kemampuannya ini bisa mencapai ke titik yang optimal.
2. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan anak lain yang bisa dikembangkan Ibu di usia dini mereka adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan ini terkait dengan kegiatan fisik seperti menari dan berolahraga. Untuk melatih mereka, coba Ibu dan Ayah ajak mereka bermain bola atau melakukan aktivitas fisik di luar.
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Banyak generasi dahulu yang mengira bahwa kecerdasan matematika adalah hanya urusan hitung-menghitung. Pasalnya, matematika memiliki fungsi untuk melatih logika seseorang. Kendati pun begitu, jenis kecerdasan ini juga tetap dibutuhkan agar anak bisa memiliki perhitungan yang lebih tepat. Seperti apa yang dinyatakan oleh Daniel Kahnemann dalam bukunya yang berjudul Thinking Fast and Slow bahwa manusia memiliki dua jenis cara berpikir, yang pertama yang cepat dan juga yang lambat.
Yang lambat ini memiliki fungsi agar kita bisa lebih bisa mengukur sesuatu yang ada di depan. Maka, dengan melatih kecerdasan logika dan matematika, kita bisa melatih slow thinking kita agar tidak salah mengambil keputusan.
4. Kecerdasan Musikal
Di samping itu, ada kecerdasan musikal yang juga bisa dikembangkan. Kecerdasan ini terkait dengan bagaimana Si Kecil bisa menangkap nada dan juga peka terhadap tinggi rendahnya suatu nada. Nah, untuk melatih kecerdasan musikal, Ibu bisa membelikannya mainan seperti xylophone mini atau apabila Ibu punya piano, Ibu bisa bermain piano dengan Si Kecil.
5. Kecerdasan Spasial
Pada dasarnya jenis kecerdasan ini berhubungan dengan seni rupa atau bagaimana mereka menumpahkan imajinasi dan mengekspresikan apa yang ingin mereka utarakan melalui rupa visual. Agar Si Kecil memiliki kecerdasan spasial, Ibu bisa melatihnya melalui kegiatan yang berkaitan dengan letak dan juga menggambar atau melukis.
6. Kecerdasan Moral
Banyak pesohor yang menyatakan bahwa buat apa pintar, apabila miskin budi pekerti. Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa memiliki kecerdasan moral sangatlah penting. Akan tetapi, moral ini ada yang universal namun juga ada yang kultural. Apabila ia punya kecerdasan moral yang baik, ketika beranjak dewasa, Si Kecil bisa beradaptasi dengan masyarakat dengan baik.
Untuk mengajarkan kecerdasan moral, sebaiknya Ibu ajarkan mereka menghormati orang yang lebih tua dan mengajarkan kesopanan. Tak hanya itu saja, karena ini berkaitan dengan moralitas, Ibu di sini harus menjadi contoh paling konkret.
7. Kecerdasan Interpersonal
Sebagai makhluk sosial, manusia sebaiknya bisa berkomunikasi antara satu sama lain. Hal ini karena takkan ada manusia yang tidak membutuhkan orang lain, meski introvert sekalipun. Selain itu, kecerdasan interpersonal juga berhubungan dengan kecerdasan moral karena hal ini berkaitan dengan bermasyarakat. Untuk melatih kecerdasan anak satu ini, Ibu bisa mengajarkan bagaimana bermain dan berbagi dengan teman sebaya, menyapa, dan masih banyak lagi.
8. Kecerdasan Intrapersonal
Selain kecerdasan interpersonal, kita sebagai orang tua juga harus mengajarkan anak kita agar memiliki kecerdasan intrapersonal atau yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Kecerdasan ini terkait dengan membangun karakter tangguh dan mudah menyerah. Maka, agar mereka memiliki kecerdasan interpersonal ini, Ibu bisa mendaftarkan lomba dari apa yang mereka minati atau mendorong mereka untuk tampil di depan umum untuk menyanyi atau sekadar memperkenalkan diri.