Batuk merupakan reaksi alami tubuh dalam menghilangkan kotoran, virus, atau kuman dari sistem pernapasan. Ketika melihat bayi batuk, orang tua mungkin menjadi kebingungan apakah harus memberikan obat batuk untuk bayi atau tidak?
Tidak seperti orang dewasa pada umumnya, orang tua perlu memerhatikan obat batuk bayi 0-6 bulan sesuai umurnya. Apalagi orang tua juga harus mengetahui efek atau risiko yang anak terima jika memberikan obat batuk yang salah.
Mau tahu obat batuk pilek untuk bayi 0-6 bulan? Yuk, scroll ke bawah untuk mengetahui obat batuk bayi di sini!
Jenis dan Penyebab Batuk Bayi
Kondisi batuk pada bayi umumnya dapat sembuh dengan sendirinya setelah kotoran, kuman, atau virus di saluran sistem pernapasan telah keluar. Namun, penting mengetahui jenis dan penyebab batuk pada bayi.
Batuk Kering
Umumnya batuk kering bisa terjadi karena infeksi virus penyebab pilek atau flu. Bahkan, ada riset yang menunjukkan bahwa bayi rentan terkena flu dan bisa mengalami pilek hingga sekitar 7 kali dalam 1 tahun pertama kehidupannya.
Daya tahan tubuh yang lemah dapat menyebabkan bayi rentan mengalami batuk kering karena flu. Selain karena flu, batuk kering pada bayi juga bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi, batuk rejan, croup, atau asma.
Batuk Berdahak
Batuk berdahak pada bayi dapat menjadi tanda bahwa ia mengalami iritasi atau infeksi pada saluran sistem pernapasannya. Orang tua bisa mengetahui penyebabnya dengan melihat warna dahak tersebut.
Misalnya, batuk berdahak putih atau bening terjadi karena infeksi virus, seperti flu, ISPA, atau brokiolitis, serta iritasi saluran pernapasan akibat alergi atau paparan asap rokok orang sekitarnya.
Berbeda dengan, dahak berwarna kuning atau kehijauan umumnya terjadi karena infeksi bakteri, misalnya pada penyakit sinusitis, pneumonia, atau bronkitis.
Batuk berdahak berwarna kemerahan merupakan kondisi yang orang tua waspadai. Jika bayi mengalami hal tersebut menandakan bahwa terdapat pendarahan di saluran pernapasan, paru-paru, atau lambung bayi.
Obat Batuk untuk Bayi yang Alami
Obat batuk untuk bayi 3 bulan atau obat batuk untuk bayi 7 bulan hanya dapat dokter berikan agar aman bayi konsumsi. Selain itu, memberikan obat batuk bayi 9 bulan tidak sama dengan orang dewasa. Alasannya, karena kandungan yang terdapat pada obat batuk dewasa berbeda untuk bayi.
Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk tidak memberikan sembarangan obat kepada bayi. Terlebih bayi tidak dapat mengonsumsi obat tersebut. Jika orang tua ingin mengatasi hal tersebut bisa memberikan bayi dengan obat batuk bayi alami. Berikut obat batuk bayi tradisional yang aman.
Madu
Orang tua dapat memberikan satu sendok teh madu untuk bayi setiap harinya sesuai dengan kebutuhan. Faktanya, madu dapat membantu dalam mengencerkan dahak pada batuk berdahak. Sehingga, tingkat keparahan batuk anak bisa terkurang. Efek madu juga mirip dengan obat batuk jenis dextromethorphan yang berguna untuk mengurangi batuk, sehingga anak bisa tidur dengan.
Air Hangat
Jika bayi sudah berusia 6 bulan atau lebih, orang tua dapat memberikan anak air hangat yang cukup untuk menjadi obat batuk alami. Air hangat dapat membantu dalam mengencerkan dahak. Jika dahak encer, dahak akan mudah untuk dikeluarkan.
Sup Ayam Hangat
Menariknya sup ayam mengandung senyawa antiperadangan. Sehingga, orang tua dapat memberikan sup ayam sebagai salah satu obat batuk untuk anak 1 tahun. Suhu sup yang hangat berfungsi sebagai alat penguap (vaporizer). Uap pada sup ayam dapat membantu mengencerkan lendir di saluran hidung.
Humidifier
Jika memiliki humidifier atau alat pelembab udara, manfaatkan dengan meletakkannya di kamar bayi. Alat ini bisa membantu melegakan pernapasan anak ketika batuk dan pilek. Sehingga, anak bisa tidur dengan nyaman.
Bantal Tambahan
Orang tua dapat memberikan bantal tambahan saat bayi tidur. Tujuannya agar posisi kepalanya lebih tinggi. Jika memberikan bantal tambahan saat bayi tidur, maka napasnya akan terbuka dan lendir bisa keluar dengan lebih mudah.
Larutan Saline
Beberapa tetes larutan saline bisa menjadi alternatif obat batuk untuk anak. Coba berikan obat tetes yang terbuat dari larutan air garam steril yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir di hidung dan tenggorokan.
ASI atau Susu Formula
ASI atau susu formula bisa menjadi obat batuk alami untuk bayi yang efektif. Sebab, ASI mengandung zat alami yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Selain itu, ASI juga dapat mengencerkan dan melegakan tenggorokan.
Susu formula juga mengandung kandungan yang bantu jaga daya tahan tubuh bayi. Oleh karena itu, saat bayi batuk hendaknya orang tua memberikan lebih banyak ASI atau susu formula.
Uap Hangat
Uap hangat dapat membantu encerkan dahak dan melegakan saluran pernapasan pada bayi. Orang tua perlu memberikan perhatikan untuk meletakan tubuh bayi dalam pangkuan dengan arah sedikit menjorok ke depan atau memposisikannya tengkurap. Pastikan juga suhu uap tidak terlalu tinggi atau sekitar 37-38 °C.
Berjemur
Memanfaatkan alam sebagai obat adalah hal yang bisa orang tua coba dalam mengatasi batuk dan pilek pada bayi. Orang tua dapat menjemur bayi di pagi hari. Apalagi berjemur di bawah matahari pagi dapat membantu menghangatkan tubuh bayi dan menjaga kesehatan saluran pernapasannya.
Bawang Merah
Bawang merah bisa menjadi pilihan obat batuk tradisional untuk bayi yang terkenal ampuh atasi pilek. Kandungan bawang merah terdapat vitamin C, flavonoid, fiber, kalsium, dan folid acid yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta menyembuhkan penyakit tertentu.
Kandungan Obat Batuk yang Aman bagi Bayi
Jika ingin memberikan obat batuk bayi 1 bulan tentu harus memerhatikan kandungan obat yang ada di dalamnya. Orang tua harus memerhatikan kandungan yang aman untuk anak. Berikut kandungan obat batuk yang aman.
Paracetamol
Kandungan paracetamol dapat membantu meredakan demam dan nyeri pada bayi, namun tidak meringankan pembengkakan dan radang. Kandungan paracetamol cenderung lebih aman untuk perut bayi. Sehingga, orang tua tidak perlu memberikan makan terlebih dahulu bayi. Pastikan takaran pemberian obat paracetamol dapat diberikan setiap 4 jam sampai 6 jam sekali, dan tidak lebih dari empat kali dalam sehari.
Ibuprofen
Kandungan ibuprofen pada obat si Kecil ternyata dapat mengurangi demam, nyeri tubuh, rasa sakit, dan mengurangi peradangan. Orang tua dapat memberikan obat dengan kandungan ibuprofen saat kecil sudah berumur 3 bulan dengan setidaknya berat minimal 5 kg. Kandungan obat ibuprofen cenderung sedikit lebih kuat daripada paracetamol.
Oleh karena itu, orang tua dapat memberikan obat dengan kandungan ibuprofen tidak lebih dari tiga dosis dalam jangka waktu 24 jam, dan jarak waktu yang tidak kurang dari 6 jam sekali.