Penyebab Anemia, dan Cara Mengatasinya (Yuk Ketahui, Bu!)

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab anemia. Anemia sendiri merupakan satu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau sel darah merah di dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik. Dengan demikian, penderita anemia akan mengalami beberapa tanda-tanda seperti pucat atau kepala pusing yang diakibatkan oleh tidak cukupnya oksigen yang terdistribusi ke organ-organ tubuh.

Penyebab Anemia Karena Kekurangan Hemoglobin

Tahap anemia pun beragam, ada yang ringan dan sementara, ada juga yang parah dan lama. Gangguan ini terjadi ketika bagian penting dari sel darah yang berfungsi untuk mengikat oksigen bernama hemoglobin dalam kadar yang tidak normal. Pasalnya orang dewasa umumnya membutuhkan kadar hemoglobin sekitar 14 gram (untuk laki-laki) dan 12 gram (untuk perempuan). Sementara itu, apabila kadar hemoglobin sudah mencapai di bawah 8 gram per desiliter, seseorang tersebut memasuki ke dalam tahapan anemia gravis atau anemia berat.

Macam-macam Penyebab Anemia

Kekurangan hemoglobin ini disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut penyebab anemia.

Penyebab Anemia dan Jenis-Jenisnya

1. Kekurangan Zat Besi

Zat besi adalah kandungan yang diperlukan di dalam tubuh. Kandungan ini bisa ditemukan di beberapa makanan seperti buah-buahan atau sayur-sayuran. Kekurangan zat besi membuat tubuh kita sulit memproduksi hemoglobin. Alhasil, akan muncul beberapa efek seperti badan menjadi lesu atau yang lebih parah bisa menyebabkan penyakit autoimun bernama celiac.

2. Pendarahan

Selain itu, penyebab anemia lain adalah pendarahat yang terjadi secara tiba-tiba atau dalam waktu lama. Selain itu, wasir, peradangan lambung, efek samping obat antiinflamasi nonsteroid, dan gangguan menstruasi juga bisa menyebabkan anemia. Tak hanya itu saja, cacingan yang disebabkan oleh cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus bisa menyebabkan tubuh kekurangan darah.

3. Thalasemia

Thalasemia adalah satu penyakit yang tergolong tidak umum, namun penderitanya pun tidak sedikit. Penyakit ini bukanlah penyakit menular, namun diturunkan oleh orang tua yang memiliki gen thalassemia. Alhasil, penderita akan mengalami kekurangan sel darah merah. Thalasemia ini ada yang mayor, dan ada juga yang minor. Apabila tidak segera ditanggulangi, penderita berisiko menderita gagal jantung, gangguan hati, bahkan kematian.

4. Penyakit Kronis

Penyakit kronis dalam jangka waktu yang sangat panjang seperti penyakit ginjal, kanker, atau HIV/AIDS sangat memengaruhi produksi hemoglobin.

5. Anemia Aplastik

Anemia aplastik tumbuh ketika sumsum tulang terjadi kerusakan, sehingga tubuh tidak lagi mampu memproduksi sel darah merah secara maksimal. Selain itu, pemicu dari kondisi ini diakibatkan oleh penyakit autoimun, terpapar zat kimia yang beracun, infeksi, dan efek samping obat antibiotik.

6. Anemia Sickle Cell

Anemia Sicke Cell atau anemia bulan sabit ini adalah kondisi yang disebabkan oleh perubahan genetik hemoglobin. Alhasil, bagian utama sel dara merah yang mengikat oksigen tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan cenderung lebih kental. Mutasi genetik pada hemoglobin ini umumnya diturunkan oleh orang tua yang keduanya memiliki kondisi ini.

7. Anemia Hemolitik

Kondisi ini terjadi ketika produksi sel darah merah lebih lambat dibandingkan penghancurannya, sehingga kadarnya menjadi di bawah normal. Kondisi ini biasanya terjadi ketika kedua orang tua menurunkan kondisi yang serupa. Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab anemia hemolitik adalah penyakit autoimun, efek samping obat-obatan (paracetamol dan penisilin), dan infeksi bakteri.

Pencegahan Anemia

Anemia bisa terjadi pada semua orang. Namun, Ibu tak usah khawatir karena kondisi ini bisa ibu cegah dengan beberapa langkah ini, di antaranya:

  • Mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat: daging, kacang-kacangan, sayuran hijau gelap, dan buah-buahan.
  • Makanan dengan kandungan vitamin B12: susu atau turunannya dan kedelai beserta turunannya.
  • Makanan dengan kandungan vitamin C: jeruk, tomat, stroberi, atau melon.

Baca Juga : Buah Penambah Darah Pencegah Anemia yang Kaya Kandungan Zat Besi

Pengobatan Anemia

Apabila Ibu merasakan tanda-tanda dari anemia seperti cepat lelah, mudah sakit kepala, sering mengantuk, kulit pucat, napas pendek, detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada, Ibu bisa periksakan ke dokter. Namun, pengobatan ini pun berbeda-beda penanganannya.

Apabila Ibu kekurangan zat besi, ibu bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi seperti daging, sayuran hijau, kacang-kacangan atau beras merah. Akan tetapi, apabila kondisinya parah, Ibu disarankan untuk transfuse darah.

Selain itu, apabila Ibu mengalami anemia sewaktu hamil, Ibu perlu suplemen yang mengandung asam folat, vitamin B12, dan juga zat besi yang dosisnya sudah ditentukan.

Related Posts

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Recent Stories