Faktanya, ilmu psikologi sangatlah luas dan memiliki beberapa cabang. Salah satu cabang dari ilmu psikologi adalah psikologi kepribadian yang wajib orang tua ketahui untuk menerapkan pola asuh orang tua yang tepat. Sesuai dengan namanya, teori ilmu psikologi kepribadian terkhusus dalam mempelajari kepribadian seseorang dengan menggunakan cara dan berbagai cara jenis pendekatan.
Selain itu, psikologi kepribadian adalah sebuah disiplin ilmu yang senang untuk mempelajari semua hal mengenai kepribadian manusia khususnya anak melalui sikap, sifat, dan tingkah laku sehari-hari yang menjadi ciri khas anak tersebut.
Mau tahu lebih lanjut mengenai ilmu psikologi kepribadian anak? Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!
Psikologi Kepribadian Menurut Para Ahli
Perkembangan psikologi banyak melahirkan banyak para ahli. Lewat mereka banyak pengertian psikologi kepribadian yang dapat orang awam pahami. Berikut definisi mengenai psikologi kepribadian menurut para ahli.
William Stern
William Stern yang juga banyak melahirkan teori-teori kepribadian menjelaskan bahwa psikologi kepribadian adalah kehidupan dari individu secara keseluruhan. Kehidupan tersebut dapat orang pahami dan lihat lewat usaha, tujuan, unik, kemampuan mendapatkan pengalaman hingga mampu bertahan hidup.
Mandy dan Burt
Mandy dan Burt menjelaskan bahwa psikologi kepribadian merupakan kecenderungan yang stabil dalam menentukan perbedaan tingkah laku psikologi dari seorang individu. Tingkah laku psikologis tersebut dapat dipahami secara sederhana dalam jangka panjang.
Murray
Menurut Murray, psikologi kepribadian merupakan lembaga yang mengatur tubuh sejak individu lahir hingga akhir hayatnya. Artinya, orang tersebut tidak akan pernah berhenti untuk terlibat dalam keadaan fungsional.
Lindzey dan Hall
Menurut Lindzey dan Hall menjelaskan bahwa psikologi kepribadian merupakan sekumpulan konsep yang membahas mengenai tingkah laku manusia yang saling berkaitan antara satu sama lain.
Hilgard dan Marquis
Menurut Hilgard dan Marquis menjelaskan definisi psikologi kepribadian merupakan nilai yang dapat menjadi sebuah stimulus sosial serta kemampuan menampilkan diri dari seseorang secara mengesankan.
Phares
Psikologi kepribadian menurut Phares adalah sebuah pola yang unik lahir dari perasaan, pikiran, tingkah laku yang dapat membedakan individu satu dengan individu lain yang cenderung tidak berubah dalam lintasan situasi dan waktu.
Pervin
Pervin mengemukakan pendapat bahwa psikologi kepribadian adalah keseluruhan karakteristik individu yang bersifat umum dari banyak orang yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap dalam merespon situasi.
Baca juga: Pola Asuh Orang Tua dan Anak dengan Nature dan Nurture
Perkembangan Psikologi Kepribadian Anak sesuai Usianya
Setelah mengetahui psikologi kepribadian anak penting bagi orang tua ketahui mengenai tahapan perkembangan kepribadian anak sejak bayi hingga remaja. Dalam sebuah artikel psikologi kepribadian menjelaskan bahwa Erik Erikson menjelaskan adanya perkembangan kepribadian anak. Berikut perkembangan psikologi kepribadian anak.
Masa Bayi (Usia 0-2 tahun)
Sebenarnya, perkembangan kepribadian anak dimulai sejak ia terlahir hingga usia dua tahun. Tahapan ini anak akan belajar mengenai kepercayaan dan ketidakpercayaan. Bayi yang mendapatkan pengasuhan dengan rasa cinta, maka dapat mengembangkan rasa kepercayaan, rasa aman, dan optimis dasar. Sebaliknya, bayi yang mendapatkan pola asuh yang buruk, maka ia menjadi merasa tidak aman dan belajar.
Balita (Usia 2-3 tahun)
Usia dari 2 tahun hingga 3 tahun merupakan perkembangan psikologi kepribadian yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Jika anak tidak mendapatkan kepribadian yang baik, maka akan mendapatkan gejala tantrum, keras kepala, dan perilaku negatif lainnya tergantung pada temperamen anak.
Pra-sekolah (Usia 4 tahun)
Usia prasekolah pada anak, yaitu sekitar 4 tahun hingga anak masuk sekolah formal. Perkembangan psikologi kepribadian pada anak terjadi dengan imajinasi dan keterampilan anak dalam bermain. Tahapan ini anak akan bekerja sama dengan orang lain, belajar memimpin serta mengikuti.
Sebaliknya, jika ia tidak berhasil mempelajarinya akan timbul masalah, seperti anak menjadi takut, kesulitan bergabung dengan kelompok, serta memendam perasaan bersalah.
Sekolah (Usia 6-13 tahun)
Usia sekolah dasar hingga sekolah menengah dapat menguasai keterampilan yang lebih formal dan dituntut oleh disiplin. Kepribadian anak yang dapat terbentuk pada tahap ini adalah percaya diri, mandiri, dan penuh inisiatif, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang tekun. Namun, anak yang tidak percaya diri akan meragukan masa depan dan merasa rendah diri.
Remaja (Usia 14 tahun)
Usia 14 tahun pada anak merupakan proses pendewasaan. Anak-anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat mulai menginginkan pencapaian (ambisi) dan membentuk identitas seksual yang jelas seiring berjalannya masa remaja. Mereka juga akan mencari seseorang untuk menjadi panutan atau inspirasi baginya.
Faktor-faktor Pembentuk Psikologi Kepribadian
Dalam membentuk kepribadian yang baik bagi anak membutuhkan beberapa faktor dan komponen penting. Berikut faktor-faktor atau komponen dalam membentuk kepribadian lewat rekomendasi buku psikologi.
Tempramen
Temperamen merupakan kumpulan sifat genetik yang menentukan anak dalam belajar memahami dan beradaptasi dengan segala hal yang ada di dunia ini. Beberapa gen yang mereka miliki mengendalikan perkembangan sistem saraf anak yang dapat memengaruhi perilakunya.
Lingkungan
Tempat pengasuhan anak dalam tumbuh dan berkembang sangat berpengaruh pada lingkungannya. Lingkungan menjadi hal yang paling penting dalam perkembangan seseorang. Oleh karena itu, pola asuh yang baik sangat berperan dalam perkembangan pribadi anak.
Karakter
Karakter merupakan kumpulan pola emosi, kognitif, dan perilaku yang dapat dipelajari dari pengalaman. Hal ini menentukan bagaimana seseorang dalam berpikir, merasa, dan berperilaku. Karakter akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, juga banyak dipengaruhi oleh sifat bawaan dan pengalam dirinya.
Baca juga: 6 Cara Mendidik Anak yang Bandel agar Patuh dengan Ibu
Jenis Psikologi Kepribadian Anak yang Orang Tua Perlu Ketahui
Faktor-faktor kepribadian saling memengaruhi dan tidak bisa terpisahkan. Pola asuh yang tepat dapat membuat pribadi anak yang baik. Berikut jenis psikologi kepribadian anak yang perlu orang tua pahami.
Anak Pemalu
Anak yang memiliki kepribadian pemalu terlihat saat dirinya berada di lingkungan yang banyak orang. Mereka akan cenderung diam dan tidak mau jauh-jauh dari orang tuanya. Anak yang memiliki kepribadian ini mungkin akan sulit untuk beradaptasi, namun mereka akan tetap bersosialisasi. Orang tua harus lebih banyak mengajarkannya untuk bertemu dengan orang lain agar mereka tidak memiliki rasa malu yang dominan.
Anak Petualang
Memiliki jiwa petualang akan membuat anak menganggap hal di sekitarnya menarik dan membuat dirinya penasaran. Mereka ingin melihat, menyentuh, dan merasakan semua hal yang bagi dirinya menarik. Meski demikian, hal tersebut akan membuat orang tua akan kewalahan dan perlu menjaganya dengan tenaga yang ekstra, meski dirinya akan mandiri.
Anak Peduli
Anak yang memiliki kepribadian peduli akan lebih mudah berempati dengan orang lain. Ia juga tidak akan ragu berbagi atau menawarkan bantuan pada orang tua atau orang lain. Namun, meski memiliki kepribadian yang peduli, anak tersebut akan rentan menjadi target untuk dimanfaatkan orang lain. Sebaiknya, orang tua mulai mengedukasi mereka mengenai batasan-batasan yang boleh atau tidak untuk mereka lakukan.
Si Pemikir
Menjadi kritis akan membuat anak sering bertanya mengenai banyak hal. Sebagai orang tua tentu harus memiliki rasa sabar yang tinggi. Orang tua dapat menjelaskan banyak hal mengenai apa yang mereka tanyakan dengan sangat jelas. Kendati demikian, anak yang memiliki kepribadian pemikir akan terlihat sangat cerdas.
Si Pusat Perhatian
Berinteraksi adalah langkah menjadi pusat perhatian orang lain. Anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan menjadi pribadi yang mudah bergaul dan memiliki kemampuan berinteraksi yang baik, sehingga menjadi pusat perhatian. Ia akan senang terlibat dalam banyak hal dengan orang sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus mengingatkan agar anak untuk selalu rendah hati.