Kepribadian anak adalah hal yang perlu orang tua asah sejak dini, selain penting bagi pembentukan karakter anak, pengasahan kepribadian anak juga penting bagi pergaulan anak ketika beranjak dewasa. Lalu, bagaimana cara kita untuk mempelajari macam-macam kepribadian anak? Yuk, simak baik-baik, 5 buku psikologi kepribadian yang perlu orang tua ketahui!
Jenis Kepribadian Anak yang Perlu Orang Tua Pahami
Bukan merupakan fakta baru bahwa setiap orang memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda-beda, hal ini juga berlaku bagi anak kecil. Sejak lahir, tidak ada satupun anak yang memiliki kepribadian sama persis dengan anak lainnya. Kepribadian tersebut biasanya merupakan cerminan dari kepribadian yang orang tua wariskan. Namun, kepribadian tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Banyak faktor yang memengaruhi terbentuknya kepribadian anak. Faktor tersebut antara lain, kondisi lingkungan atau sosial dalam keluarga inti, teman sebaya, dan keluarga besar, temperamen dasar atau kadar emosi, dan kepribadian bawaan. Faktor ini saling memengaruhi dan tak bisa dipisahkan. Sebaliknya, orang tua harus memahami kepribadian anak untuk menentukan pola asuh anak yang tepat.
Perkembangan kepribadian anak tentunya perlu diawasi oleh orang tua, oleh sebab itu perlu adanya pengawasan dengan tujuan psikologi kepribadian untuk mengendalikan sifat anak dengan pola asuh yang tepat. Kepribadian anak yang beragam membuat orang tua harus mampu mengenalinya dan mengetahui cara paling baik untuk parenting. Berikut adalah beberapa jenis kepribadian anak yang perlu orangtua pahami dan ketahui:
Anak Pemalu
Kepribadian anak pemalu cenderung akan diam apabila ditempatkan pada lingkungan yang cenderung ramai, contohnya seperti acara ulang tahun, dan acara keluarga. Tidak ada yang salah dengan kepribadian yang pemalu, mungkin memang awalnya sulit beradaptasi dengan hal haru, tetapi mereka masih dapat bersosialisasi dengan baik.
Lebih lanjut, mereka tidak boleh mendapat paksaan untuk berbicara, orang tua harus secara aktif mengajaknya bertemu dengan orang lain agar perlahan-lahan rasa malunya ini memudar dan anak mau bersosialisasi dengan orang lain.
Anak Petualang
Jiwa petualang anak biasanya menganggap segala hal menyenangkan dan memiliki daya tarik tersendiri. Anak petualang juga penasaran dan aktif, ingin melihat dan menyentuh semua hal yang baginya menarik.
Di lain sisi, kepribadian ini membuat orang tua harus lebih sadar dengan apa yang dipegang oleh anak, pastikan jauhkan anak dari benda tajam dan benda beracun. Pastikan anak menjangkau hal yang sudah seharusnya terjangkau, Ibu perlu lebih ekstra menjaganya. Namun, survey membuktikan bahwa anak dengan tipe petualang cenderung akan menjadi anak yang mandiri.
Anak Peduli
Anak dengan tipe kepribadian ini cenderung memiliki empati yang lebih besar kepada orang lain. Ia juga takkan ragu untuk berbagi mainan dan makanan atau menawarkan bantuan pada orangtuanya seperti membantu pekerjaan rumah.
Anak peduli memang terlihat baik, tetapi orang tua tidak boleh lengah dan harus tetap waspada karena anak dengan tipe ini berpotensi untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka juga lebih rentan menjadi target penipuan, karena biasanya memiliki raut wajah yang baik hati. Oleh sebab itu, orang tua perlu menjelaskan pada anak mengenai batasan-batasan yang boleh ia lakukan dan tidak.
Baca Juga: 6 Cara Mendidik Anak yang Bandel agar Patuh dengan Ibu
Perkembangan Kepribadian Anak Sesuai Usianya
Sebuah teori perkembangan kepribadian menurut Erik Erikson yang seorang ahli psikologi dari Jerman yang terkenal dengan teori delapan tahap perkembangan pada manusia. Berikut tahapan perkembangan kepribadian anak sejak bayi hingga remaja.
Bayi (0-2 tahun)
Perkembangan kepribadian anak terjadi sejak ia pertama kali dilahirkan di dunia. Pada fase ini, anak belajar tentang kepercayaan dan ketidakpercayaan
Ketika bayi diasuh dan dicintai dengan baik, maka bayi akan mengembangkan kepercayaan, rasa aman dan nyaman dengan orang-orang sekitarnya. Sebaliknya, apabila bayi tidak diberi kasih sayang dengan baik, maka muncul merasa tidak aman pada bayi itu sendiri.
Balita (2-4 tahun)
Perkembangan kepribadian anak berikutnya mulai dari usia 18 bulan – 2 tahun dan 3-4 tahun. Pada fase ini, pengembangan kepribadian yang baik akan membuat anak memiliki rasa percaya diri. Meskipun demikian, bagian awal dari tahap ini dapat mencakup masa tantrum, keras kepala, dan perilaku negatif lainnya, tergantung pada temperamen anak.
Prasekolah
Tahap ketiga terjadi selama usia bermain atau usia prasekolah, yakni tiga tahun hingga anak masuk sekolah formal. Perkembangan kepribadian terjadi dengan menggunakan imajinasi anak dan keterampilan bermain. Pada fase ini, anak akan belajar untuk bekerja sama dengan orang lain, belajar memimpin serta mengikuti. Jika ia tidak berhasil mempelajarinya, anak dapat menjadi takut, kesulitan bergabung dengan kelompok, serta memendam perasaan bersalah.
Sekolah
Perkembangan kepribadian terjadi pada usia sekolah dasar hingga SMP. Dalam tahap ini, anak belajar menguasai keterampilan yang lebih formal dan dituntut untuk lebih disiplin. Kepribadian anak yang dapat terbentuk pada tahap ini adalah percaya diri, mandiri, dan penuh inisiatif, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang tekun. Namun, anak yang tidak percaya diri akan meragukan masa depan dan merasa rendah diri.
Remaja
Tahap kelima adalah masa remaja, tepatnya dari usia 13 atau 14 tahun. Pubertas dan kedewasaan anak mulai berkembang pada periode ini. Anak-anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat mulai menginginkan pencapaian (ambisi) dan membentuk identitas seksual yang jelas seiring berjalannya masa remaja.
Mereka juga mulai mencari seseorang untuk dijadikan panutan atau inspirasi baginya dan secara bertahap mulai mengembangkan seperangkat tujuan dalam hidupnya.
Baca juga: Prank Adalah Kegiatan Menyenangkan atau Membahayakan Anak?
Rekomendasi Buku Psikologi Kepribadian Anak Terbaik yang Orang Tua Dapat Pelajari
Ilmu psikologi kepribadian dapat orang tua temukan di mana-mana. Ada banyak media yang dapat orang tua gunakan untuk mempelajari kepribadian perkembangan psikologi pada anak. Salah satunya adalah melalui buku teori kepribadian.
Psikologi Perkembangan Anak
Buku Psikologi Perkembangan Anak karya Maya S C-Klik Media terbitkan membahas mengenai pentingnya perkembangan anak dan fakta bahwa setiap anak memiliki beragam karakter.
Kamus Perkembangan Bayi dan Balita
Buku ini merupakan buku psikologi kepribadian terbaik tentang perawatan anak dari bayi sampai balita, termasuk membahas fisik, bahasa, dan kepribadian anak di setiap tahap usia. Untuk memudahkan Ibu, buku ini disusun dengan format tanya-jawab sehingga memudahkan orang tua dalam mempraktikkan tips yang ada.
Ensiklopedia Perkembangan Anak
Seperti namanya, ensiklopedia perkembangan anak yang Carol Cooper, Claire Halsey, Su Laurent, dan Karen Sullivan menulis buku ini membahas rinci mengenai tonggak perkembangan anak usia 3-14 tahun, terdapat juga tips dan trik dari ahli untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin terjadi.
Kepribadian Berdasarkan MBTI
Kim Sona dan Han Sejin menulis buku Kepribadian Berdasarkan MBTI membahas perkembangan kepribadian sesuai dengan zaman sekarang berdasarkan golongan darah. Saat ini manusia hidup di zaman MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), alat yang jauh lebih akurat dan andal untuk membantu memahami berbagai jenis kepribadian. Buku ini mengeksplorasi 16 tipe kepribadian MBTI secara rinci, berisi banyak informasi dan contoh untuk masing-masing tipe, dan menyertakan ilustrasi Marimong yang menggemaskan dan akan meluluhkan hati.
Apakah anak Ibu seorang introvert atau ekstrovert? Seorang pemimpi atau realis? Apakah Ibu berpikir rasional atau irasional? Apakah Ibu merencanakan sebelumnya atau hanya mengikuti arus? Menjawab pertanyaan seperti itu akan membantu Ibu menemukan tipe kepribadian. Setiap anak berbeda, dan mengetahui tentang ke-16 tipe kepribadian MBTI dapat membantu kita lebih memahami dan menerima orang lain serta pilihan dan tindakan yang mereka lakukan.
Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual, Emosional dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri oleh Sjarkawi
Menurut buku Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri yang Sjarkawi tulis adalah orang tua dan guru berperan besar dalam menciptakan cara berpikir anak menurut perilaku moral yang baik. Prosesnya dapat orang tua lakukan dengan pendekatan perkembangan kognitif yang diterapkan usia sejak dini.
Buku ini menyampaikan berbagai gagasan mengenai bagaimana menciptakan kondisi kondusif untuk membentuk perilaku moral anak yang baik. Buku ini dirancang dengan sistematis sehingga ada kesamaan persepsi dan keserasian rancangan penciptaan antara orang tua, guru, dan lingkungan lainnya. Hal inilah yang menjadi kekuatan untuk tercapainya peningkatan pertimbangan moral anak.
Hal yang unik dari buku teks ini adalah adanya analisis aplikatif berupa cerita pendek penuh makna yang diambil dari kasus-kasus yang sering terjadi pada dunia anak dipaparkan dengan bahasa fiksi sehingga bukan hanya mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada pembaca, tetapi juga menghilangkan kesan bahwa buku teks adalah buku yang “membosankan”