Mindful parenting adalah hal yang krusial dan perlu orang tua terapkan sejak dini. Parenting meliputi aktivitas mendidik, mengasah emosional, dan lain-lain. Ada macam-macam pola asuh anak, tiap orang tua memiliki gaya asuhnya masing-masing, baik otoriter, neglectful, permisif, dan lainnya, yang pastinya berdampak pada pertumbuhan anak. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk memilih pola asuh yang sesuai dengan parenting style masing-masing.
Lalu, kenalkah kamu dengan istilah Mindful Parenting? Apakah yang membedakan pola asuh mindful parenting dari pola asuh lainnya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Apa itu Mindful Parenting?
Mindfulness parenting atau conscious parenting adalah pola pengasuhan anak yang memfokuskan parenting pada kesadaran orang tua dalam bersikap dan bertindak. Memang terkesan sepele, tetapi memiliki manfaat dan dampak yang baik kepada anak kepada masa depan, terutama remaja.
Saat ini masih banyak orang tua otoriter yang mendidik anaknya dengan kurang baik. lebih-lebih, tidak ada sekolah dan kursus untuk menjadi orang tua. Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk “belajar” secara mandiri menjadi orang tua yang baik untuk anak dengan memberikan contoh langsung.
Salah satu prinsip penting mindful parenting adalah tidak memberikan penilaian negatif terhadap apapun yang dilakukan oleh anak. Pola asuh ini menitikberatkan pada sikap yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menuntun dan mengarahkan anak ke perilaku positif.
Melansir dari situs Gottman Institute, mindful parenting adalah sikap menerima dan mensyukuri kondisi anak, keluarga, serta diri sendiri sebagai orang tua dan manusia. Banyak orang percaya bahwa mindful parenting dapat membuat orang tua terhindar dari rasa frustasi, stres, dan tertekan dalam menjalankan proses mengasuh anak.
Apa Saja Manfaat Menerapkan Mindful Parenting?
Peran orang tua sangat penting dalam membangun kepribadian anak, hal tersebut dapat memengaruhi kepribadian anak kedepannya, berikut adalah manfaat mindful parenting terhadap orang tua dan anak, yaitu:
- Mengutamakan sifat sadar dengan perasaan dan pikiran, sehingga dapat memahami alasan mengapa muncul emosi marah atau sedih.
- Menjadi lebih memahami dan merespon kebutuhan anak tanpa menghakimi perasaan anak.
- Meningkatkan kemampuan mengelola emosi yang baik sehingga bisa mengontrol reaksi ketika dihadapkan dengan anak yang tantrum atau masalah lainnya.
- Menjadi lebih tidak kritis dan tidak menuntut anak
- Meningkatkan kualitas komunikasi antara orang tua dengan anak.
- Mendorong reaksi positif anak, seperti lebih sopan, lebih terbuka, dan lebih percaya dengan dirinya sendiri.
- Mencegah anak jatuh ke dalam pergaulan yang salah, penyalahgunaan narkoba, serta perilaku negatif lainnya. Hal tersebut dapat tercegah karena sudah memiliki komunikasi yang kuat dengan anak.
- Meningkatkan kesehatan mental orang tua dan anak, yang akhirnya juga akan meningkatkan kesehatan fisik.
Baca Juga: Wajib Tahu! Penerapan Parenting Anak Usia Dini untuk Orang Tua
Prinsip-Prinsip dalam Penerapan Pola Asuh Mindful Parenting
Pola asuh mindful parenting juga memiliki prinsip dalam penerapannya. Hal tersebut sama dengan jenis pola asuh lainnya. Pola asuh mindful parenting ini berfokus pada beberapa hal, antara lain:
- Sebisa mungkin, mendengarkan dan mengamati apapun yang keluar dari mulut anak dengan penuh perhatian. Dengan cara ini, anak akan merasa dihargai dan didengar.
- Apapun yang dilakukan anak, berusahalah untuk tidak memberikan label dan menuntut kesempurnaan dari mereka. Artinya, perlu melihat sisi baik dengan menerima mereka apa adanya.
- Pengendalian diri berarti tidak membiarkan emosi memicu reaksi langsung, seperti berteriak atau perilaku otomatis lainnya. Sebaiknya, berpikir dulu sebelum bertindak untuk menghindari reaksi berlebihan.
- Memberikan apa yang dibutuhkan anak, bukan apa yang diinginkan. Namun, dalam memutuskan keputusan harus dilandasi dengan cara yang adil dan bijaksana, mana yang boleh dan tidak boleh diberikan.
- Terkadang mungkin orang tua tidak setuju dengan tindakan atau pikiran anak, tetapi pengasuhan yang penuh perhatian mendorong orang tua untuk menunjukkan kasih dengan melibatkan sikap empati dan memahami posisi anak saat itu.
Baca juga: Apa Itu Parenting? Yuk Kita Bahas Parenting Lebih Mendalam
Cara Menerapkan Mindful Parenting
Jika ingin meningkatkan kedekatan emosional kepada anak, cobalah berikan afeksi dengan cara mencium dan memeluk mereka, atau dengan mengucapkan “I Love You”. Jika cara ini orang tua terapkan akan membantu memperkuat hubungan afeksi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Sehingga, akan berdampak pada keharmonisan keluarga.
Lebih Sabar dan Menyadari Setiap Aktivitas yang Dilakukan
Memang tidak mudah melatih diri untuk menerapkan sikap mindful. Butuh latihan dalam melakukan hal tersebut dan tidak selamanya membuahkan hasil. Oleh karena itu, kesabaran sangat perlu orang tua terapkan. Secara sederhana, hal apapun yang orang tua lakukan pasti akan kelak anak tiru.
Mulai dari bagaimana cara Ibu menghela napas, bagaimana nada suara Ayah ketika berbicara dengan Ibu, dan banyak lagi. Oleh karena itu, sebagai orang tua, harus lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah laku.
Membangun Koneksi Baik Orang Tua dengan Anak
Pentingnya sifat untuk peka dengan momen memberikan dampak yang baik bagi anak. Momen yang mereka habiskan bersama-sama dengan anak pasti akan berdampak pada kepribadian anak. Tentunya membuat anak dan orang tua lebih mengenal satu sama lain. Koneksi antara anak dan orang tua akan lebih baik sehingga orang tua pun nantinya memahami perilaku anak.
Menerapkan Mindful Breathing
Mindful breathing adalah teknik meditasi bagi pemula yang berfokus pikiran pada tarikan nafas serta hembusan yang keluar. Kamu bisa memusatkan perhatian dari tarikan dan hembusan tersebut agar menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
Orang tua juga akan diajak untuk ‘jeda sejenak’, agar tidak reaktif dan bisa memandang dari perspektif berbeda. Jika berlatih secara rutin, orang tua akan terbiasa untuk menarik nafas dan memandang dari perspektif berbeda terkait sikap anak.
Tunjukkan Empati dan Kasih Sayang
Orang tua yang ingin menerapkan mindful parenting harus membantu anak memahami emosinya sendiri dan menerima diri mereka sepenuhnya. Ini melibatkan perhatian dan kemauan untuk mendengarkan anak-anak saat mereka mencoba berbagai perasaannya.
Tujuannya agar anak merasa didengarkan dan bisa memahami emosinya yang kompleks. Cobalah untuk mengucapkan kembali kata-kata yang anak sampaikan setelah mereka selesai berbicara.
Lebih lanjut, empati juga perlu orang tua tunjukkan kepada anak dalam praktek mindful parenting. Orang tua harus secara terbuka memaafkan kesalahan anak. Biasakan meminta maaf kepada anak saat melakukan kesalahan. Sehingga, anak-anak akan belajar bahwa setiap orang tidak luput dari kesalahan dan orang yang melakukan kesalahan masih layak untuk mereka maafkan, cintai, serta hormati.
Memang, parenting adalah hal yang tidak mudah dan memerlukan banyak latihan. Conscious parenting berfokus pada hubungan berkualitas dengan anak. Oleh karena itu, mulailah dari hal-hal kecil seperti menerima emosi anak, memberikan kasih sayang dan fokus yang cukup kepada anak. Untuk meningkatkan kedekatan emosional. Cobalah berikan afeksi lebih pada anak dengan memberikan mereka kasih sayang.
Lebih lanjut, Ayah juga merupakan sosok penting dalam kehidupan anak. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan dapat membentuk karakter baik bagi anak laki-laki dan dapat menjadi sosok laki-laki baik dan dapat anak perempuan percaya.
Oleh karena itu, besar dampak bagi anak apabila Ayah, Ibu, dan anak sama-sama membangun relasi baik. Jika telah terbangun rasa percaya, maka anak akan terbuka pada orang tua untuk menceritakan permasalahan yang ia alami. Sehingga orang tua dapat memberikan saran yang tepat dan meminimalisir dampak buruk lainnya.