Menjadi seorang ibu bekerja sudah pasti memiliki tantangan dalam bekerja dan juga membesarkan anak. Ibu bekerja dan mengurus anak memiliki tantangan yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai usia anak bertambah. Tantangan Ibu bekerja yang memiliki bayi baru lahir, tentu berbeda dengan Ibu bekerja yang anaknya sudah menginjak usia balita.
Meski demikian, tidak ada salahnya orang tua bekerja, apalagi jika tujuannya untuk menunjang ekonomi keluarga. Menjadi Ibu bekerja dan mengurusi urusan rumah bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, Ibu bekerja harus telaten dalam mengurus anak.
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai masalah Ibu bekerja yang memiliki anak masih sekolah di sini!
Baca juga: 7 Mainan Bayi yang Bantu Perkembangan Sensorik & Motoriknya
Daftar isi :
Masalah yang Ibu Bekerja Alami dalam Mengurus Anak
Tidak jarang bagi Ibu yang bekerja akan mengalami tantangan dalam mengurus anak hingga terdapat masalah yang terjadi. Namun tantangan di kantor jauh lebih ringan daripada tantangan dalam memenuhi kebutuhan anak. Berikut masalah yang ibu bekerja alami dalam mengurus anak.
Sulit Terlibat dalam Kegiatan Sekolah
Biasanya Ibu yang bekerja akan sulit terlibat langsung dalam kegiatan sekolah anak. Misalnya, jika sekolah mengadakan Hari Profesi dan orang tua mendapat tanggung jawab untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut mulai dari membuat proposal, koordinasi dengan orang tua murid dan pihak sekolah.
Faktanya, Ibu bekerja akan kesulitan dalam melakukan tanggung jawab pekerjaannya sekaligus menyiapkan kebutuhan acara sekolah anak. Sesekali mungkin tidak menjadi masalah, tetapi untuk selanjutnya Ibu bisa ikut berpartisipasi kegiatan sekolah anak dalam bentuk lain, seperti menyumbang ide, membantu secara finansial, dan datang di hari H terutama saat anak-anak tampil mengisi acara tersebut.
Suka Ketinggalan Informasi tentang Kegiatan Belajar Mengajar
Saat ini untuk memudahkan komunikasi menggunakan aplikasi WhatsApp. Tidak jarang orang tua murid menggunakan aplikasi tersebut dan membuat grup. Namun, bagi Ibu yang bekerja tetap saja bisa telat dan melewatkan informasi, karena tidak bisa setiap saat untuk membaca percakapan yang ada di grup. Oleh karena itu, Ibu bekerja dapat menyiapkan waktu dua kali untuk menyimak obrolan di grup WhatsApp sekolah anak.
Kehabisan Tenaga Menemani Anak Belajar
Setelah seharian bekerja di kantor, tentunya Ibu bekerja juga akan kehabisan tenaga untuk menemani anak belajar dan mengerjakan PR dari guru di sekolah. Jika Ibu memaksakan untuk menemani belajar anak tidak jarang akan membuat suasana tegang dan anak tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik. Solusinya bisa dengan mencarikan anak guru les.
Namun, Ibu juga sesekali menyempatkan dan menyediakan waktu untuk menemani anak belajar dan menanyakan jika anak memiliki kesulitan dalam belajar dan mengerjakan tugas. Menemanis anak belajar mempunyai banyak manfaat, seperti membantu anak dapat lebih fokus belajar, meningkatkan kedekatan anak, membantu anak disiplin dalam belajar, dan dapat memberikan contoh yang baik dari orang tua bagi anak.
Pusing Memikirkan Menu Bekal Sekolah
Setiap pagi adalah waktu yang paling merepotkan bagi Ibu. Bagi Ibu yang bekerja mempersiapkan menu bekal sekolah anak setiap hari membutuhkan usaha dan kreativitas. Apalagi anak-anak mudah bosan jika diberikan bekal yang sama dan tidak variatif. Sehingga, Ibu harus memberikan kreativitas dalam membuat bekal anak. Ibu dapat mencari inspirasi menu bekal anak melalui YouTube, Instagram, atau Google.
Menariknya memberikan menu bekal untuk anak mempunyai banyak manfaat. Selain dapat menghemat uang jajan dan menghindari anak dari jajanan yang berbahaya serta tidak sehat, membawakan bekal untuk anak dapat meningkatkan performa dan energi anak, serta menjamin dan mencukupi nutrisinya.
Selain itu, Ibu juga bisa melebihkan uang jajan anak jika tidak membawa bekal anak, tapi pastikan bahwa anak sudah diberikan segudang nasihat dan peringatan agar memilih jajanan yang sehat untuk ia makan.
Baca juga: 7 Cara Bagaimana Minat Anak Belajar Meningkat
Cara Efektif Ibu Pekerja Atasi Masalah dengan Anak
Menjadi Ibu yang juga bekerja serta mengurus anak bukanlah hal yang mudah seperti membalikan telapak tangan. Ibu yang bekerja harus memenuhi tanggung jawab kantor, sekaligus memperhatikan pola asuh anak agar tumbuh kembangnya optimal. Oleh karena itu, Ibu harus memberikan pengertian mengapa orang tua bekerja kepada anak. Berikut cara efektif Ibu pekerja atasi masalah dengan anak.
Komitmen dengan Jadwal
Sesibuk apapun Ibu terhadap pekerjaan harus tahu bahwa ada tanggung jawab yang besar dalam keluarga, yaitu memberikan perhatian kepada anak. Ibu yang bekerja harus memiliki komitmen dengan jadwal antara bekerja dengan mengurus anak.
Setidaknya paling sedikit Ibu memiliki waktu 1 atau 2 jam dalam sehari untuk bisa bersama dengan anak. Ibu bisa membuat contoh jadwal harian Ibu bekerja dan mengurus rumah. Selama komitmen dengan jadwal bisa dengan bercengkrama, bertukar pikiran, bermain, bercerita, atau belajar bersama.
Memiliki Support System untuk Urusan Rumah Tangga
Mengurus anak bukan hanya tugas seorang Ibu. pengasuhan anak bagi orang tua yang bekerja dapat dilakukan juga oleh suami. Terlebih psikologi anak yang ditinggal Ibu bekerja tidak sama dengan anak-anak yang masih mengurusnya setiap hari.
Lebih lanjut, bekerja di luar rumah juga melelahkan apalagi harus mengurus anak di rumah sendirian. Pastikan Ibu memiliki support system dalam urusan rumah tangga yaitu sosok suami. Ibu dapat mengkomunikasikannya kepada suami dalam pembagian tugas mengurus rumah.
Memisahkan Peran antara Ibu dengan Wanita Karir
Tidak jarang Ibu yang bekerja di luar rumah menjadi sulit membagi waktunya. Meski sudah membuat dan berkomitmen jadwal mengurus anak, tetapi tetap saja sosok Ibu dengan wanita karir berbeda.
Ibu yang bekerja di luar rumah tidak boleh membawa sifat dalam bekerja ke dalam rumah. Apalagi dalam mengurus anak yang masih kecil. Jangan menyamakan orang yang berada di lingkungan pekerjaan dengan anak-anak yang ada di rumah. Pisahkan peran antara sosok Ibu dengan wanita karir.
Memastikan Anak Mendapatkan Waktu Berkualitas
Ibu yang bekerja pasti tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus anak. Meski sudah membuat jadwal yang tepat, tidak jarang Ibu tidak memberikan waktu yang berkualitas dengan anak. Bahkan, waktu yang sedikit tersebut bisa jadi malah ‘boomerang’ untuk anak, karena Ibu hanya memarahi anak saja.
Ibu dapat memberikan waktu berkualitas kepada anak dengan cara bercengkrama membiarkan anak bercerita, bertukar pikiran, belajar bersama, atau sekedar berjalan-jalan pada akhir pekan di taman atau mall. Alasannya, waktu yang berkualitas dapat mengetahui tumbuh kembang anak. Jadi, Ibu tidak akan terlewatkan setiap momen penting dalam kehidupannya.