6 Metode Melahirkan yang Wajib Ibu Hamil Pahami!

Setelah mengandung si Kecil selama kurang lebih 9 bulan lamanya, maka tiba saatnya bagi seorang ibu untuk melahirkannya. Momen ini merupakan waktu yang telah ibu tunggu-tunggu, tetapi tidak jarang timbul rasa takut bagi calon ibu untuk melahirkan. Oleh karena itu, perkembangan dunia medis modern memudahkan para ibu dengan beberapa metode melahirkan. 

Mau tahu lebih lanjut mengenai proses dan jenis-jenis persalinan yang aman? Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!

Ciri-ciri Kandungan yang Sehat

Janin yang sehat dan normal memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat ibu rasakan selama kehamilan. Tapi, tidak jarang kondisi yang bisa terlihat melalui pemeriksaan medis. Istilah janin sehat dan normal merupakan kondisi janin berkembang dengan baik di dalam rahim. Perkembangan janin ini dapat terlihat melalui Ultrasonografi (USG) mulai dari trimester pertama. Selain itu, USG juga dapat menemukan masalah pada kehamilan.

Lebih lanjut, janin yang sehat dan normal dapat dikenal dari ciri-ciri yang khas. Berikut ciri-ciri janin sehat dan normal.

Sesuai dengan Parameter Pasti Kehamilan

Sejak usia kehamilan menginjak 5 minggu, kantung kehamilan sudah dapat diukur dari USG atau dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Janin bisa berada di dalam rahim jika diameter kantong kehamilan berada di atas 2,5 cm. Kemudian, pada panjang janin kurang dari 5 mm sudah dapat terdeteksi denyut jantung.

Mempunyai Pola Pertumbuhan yang Konsisten

Pertumbuhan rata-rata janin adalah sekitar 2 inci perbulan. Umumnya, berat bayi saat lahir sekitar 3 kg, tetapi angka ini sangat bergantung pada genetik.

Mengalami Kenaikan Berat Badan

Sudah sewajarnya kenaikan berat badan terjadi hingga 8-12 kg, meski sudah menerapkan pola makan diet. Pertambahan ini terjadi sejak masa kehamilan hingga proses bersalin. Kenaikan berat badan selama hamil juga tergantung dari perhitungan IMT.  

Gerakan Janin Semakin Kuat & Menendang

Secara umum gerakan janin sudah mulai terasa di usia kehamilan 16 minggu atau setelah 5 bulan pembuahan. Bahkan usia 6 bulan, bayi akan merespon suara dari luar melalui gerakan. Kemudian, usia 7 bulan janin akan bereaksi terhadap rangsangan, seperti cahaya, suara, atau rasa sakit.

Lebih lanjut, usia 8 bulan, janin bisa mengubah posisi dan menenang lebih sering. Bahkan, gerakan tersebut dapat membuat perut ibu menjadi kram.

Detak Jantung Normal

Janin yang menginjak usia 5 minggu sudah dapat terasa detak jantungnya. Detak jantung yang sehat berkisar antara 110 dan 160 denyut permenti. Namun, deteksinya jauh lebih mudah menjelang akhir trimester pertama melalui pemantauan janin.

Posisi Janin Semakin Mendekati Jalan Lahir

Saat trimester akhir, janin biasanya mulai mengurangi gerakan dan berusaha mengubah posisinya. Gerakan ini seolah dapat mempermudah jalan lahirnya. Biasanya posisi janin yang normal dapat ditandai dengan kepala yang memasuki panggul ibu dan menghadap belakang.

Tinggi Fundus sesuai dengan Jumlah Minggu Kehamilan

Besar dan tinggi fundus uteri merupakan jarak dari tulang kemaluan (symphysis pubis) ke bagian atas rahim (fundus). Tinggi fundus normal sesuai kehamilan selalu diukur dalam satuan centimeter. Ada beberapa cara mengukur tinggi fundus, seperti dengan pita ukur, caliper, atau jari.

Jumlah Air Ketuban Normal

Jika seorang ibu memiliki jumlah air ketuban yang normal, maka dapat terindikasi bahwa janin sehat. Tingkat cairan ketuban yang rendah atau oligohidramnion dapat berisiko menyebabkan pertumbuhan janin lambat, komplikasi persalinan, bahkan kematian neonatal.

Baca juga: Program Hamil Kembar, 7 Cara Wujudkan agar Anak Kembar 

Tanda-tanda akan Melahirkan

Menurut The Permanente Journal, persalinan adalah cara melahirkan dengan risiko rendah dan terjadi pada usia 37-42 minggu. Selain itu, ada juga tanda-tanda ingin melahirkan yang bisa diketahui.

Sakit Punggung & Perut Kram

Banyak wanita mengalami sakit punggung, terutama nyeri tumpul pada bagian punggung bawah saat mendekati persalinan. Rasa ini sangat mirip yang terjadi saat mengalami menstruasi bulanan. Hal tersebut terjadi karena otot dan persendian akan meregang dan bergeser untuk persiapan melahirkan. Nyeri punggung bisa menyertai kontraksi yang dirasakan di lokasi lain pada tubuh. Sensasi tersebut juga bisa terjadi akibat pelonggaran sendi pada trimester tiga.

Sendi Terasa Lebih Longgar

Hormon relaxin telah membuat ligamen ibu hamil sedikit longgar. Sebelum melahirkan, ibu mungkin akan merasakan bahwa persendian di seluruh tubuh akan terasa sedikit longgar dan terasa relaks. Otot dan persendian akan meregang dan bergeser sebagai tanda-tanda ingin melahirkan.

Mengalami Diare

Saat ingin melahirkan, otot di dalam tubuh juga akan lebih relaks, tidak terkecuali di bagian dubur. Kondisi ini dapat menyebabkan diare sebagai gejala persalinan umum pada beberapa wanita. Cara yang paling tepat jika mengalami diare tidak tertahankan sebaiknya mendapatkan obat diare untuk ibu hamil dari dokter. Pastikan juga tetap minum air putih dalam jumlah yang cukup.

Merasa Sangat Kelelahan

Dengan perut yang buncit, kandung kemih yang terus aktif membuat ibu merasakan nyeri. Hal ini bisa membuat sulit atau tidak bisa tidur nyenyak setiap malam. Solusinya ibu dapat melakukan tidur siang setiap hari.

Sering Buang Air Kecil

Posisi bayi yang semakin turun mulai memberikan tekanan pada paru-paru dan mendesak kandung kemih. Keinginan untuk buang air kecil pun akan semakin meningkat, khususnya saat janin mencapai posisi kepala di bawah.

Vagina yang Membengkak

Tanda-tanda melahirkan normal bisa terlihat dari labia (bibir vaigna) yang tampak membengkak selama tahap akhir kehamilan. Janin yang bergerak lebih jauh ke bawah membuat lebih banyak tekanan pada bagian-bagian vagina. Penurunan janin tersebut yang membuat organ tersebut semakin terasa besar dan bengkak.

Janin yang Mulai Turun ke Bawah

Secara medis ada istilah “lightening”, yaitu bayi bergerak turun mendekati jalan keluar lahir. Hal ini terlihat terutama jika janin tepat di bawah tulang rusuk selama beberapa minggu terakhir. Kepala bayi turun lebih dalam hingga ke daerah panggul. Jika ini terjadi, biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil, serta tekanan panggul dan rektal.

Kualitas Tidur Menurun

Ibu yang sedang hamil kemungkinan besar mengalami kualitas tidur yang menurun. Terlebih ketika sebelum melahirkan mengalami kesulitan tidur. Hal ini akan semakin terasa menjelang persalinan. 

Mood yang Sering Berubah

Tidak semua tanda-tanda melahirkan terjadi pada fisik, tetapi juga bisa terlihat dari perubahan mood yang terjadi. Mood ibu hamil akan berubah secara signifikan menjelang persalinan. Hormon estrogen mengatur suasana hati, jadi tidak mengherankan jika hormon tersebut dikaitkan dengan kecemasan, mudah emosional ketika menjelang persalinan. Sebaiknya, ibu hamil juga melakukan tes kesehatan mental agar lebih baik.

Lendir yang Berdarah

Sebuah lendir berwarna merah mudah lengket seperti jeli biasanya banyak lendir yang keluar. Lendir tersebut bisa keluar dalam satu gumpalan atau dalam beberapa bagian. Warna merah mudahnya tercampur dengan noda darah. Namun, jika darah yang keluar banyak, mungkin pertanda ada sesuatu yang salah.

Kontraksi yang Teratur

Selama mengandung, kontraksi melahirkan akan sering terjadi dan teratur. Kontraksi ini hampir mirip dengan kram menstruasi, yaitu adanya peningkatan kekuatan dan frekuensi saat persalinan mendekat. Kontraksi ini menyebabkan rasa tidak nyaman, tetapi tidak menyakitkan.

Air Ketuban Pecah

Air ketuban pecah merupakan tanda-tanda umum yang biasa terjadi dalam waktu kurang dari 15% kelahiran. Kantung cairan ketuban yang mengelilingi bayi secara spontan pecah sebelum persalinan pada sebagian wanita.

Metode atau Jenis Melahirkan

Melahirkan merupakan momen paling berharga bagi pasangan yang menantikan si Kecil. Bahkan, banyak pasangan yang mengabadikan momen persalinan lewat video atau foto. Seiring dengan kecanggihan teknologi, saat ini banyak metode lahiran atau persalinan yang bisa ibu pilih. Berikut metode atau jenis melahirkan yang bisa dipilih.

Normal 

Persalinan normal merupakan metode melahirkan yang paling banyak ibu hamil idam-idamkan. Bahkan, ada juga yang menyatakan bahwa melahirkan secara normal akan membuat merasa menjadi seorang wanita seutuhnya.

Istilah medis melahirkan normal merupakan proses melahirkan bayi dalam kandungan melalui lubang vagina. Bila pertama kali melahirkan, proses ini berlangsung selama 12-24 jam sejak awal pembukaan. Namun, jika sudah pernah melahirkan, prosesnya terjadi lebih cepat sekitar 6-8 jam. Persalinan normal terdiri dari dua jenis, yaitu persalinan alami atau spontan dan persalinan dengan bantuan alat.  

Lotus Birth

Lotus birth merupakan metode melahirkan dengan membiarkan tali pusat bayi tetap terhubung dengan plasenta. Metode ini diyakini dapat meningkatkan imunitas bayi secara natural. Bayi sudah terhubung dengan plasenta selama 9 bulan, melepas paksa akan membuat bayi trauma. Sebaiknya biarkan plasenta terlepas sendiri ini yang terbaik untuk masa transisi bayi dari dalam perut ibu kemudian pindah ke dunia luar.

Water Birth

Water birth merupakan proses melahirkan yang dilakukan di dalam air. Cara ini dipercaya dapat menghilangkan rasa trauma bayi yang telah lahir. Prosesnya juga dilakukan dalam air yang dipercaya dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir rasa sakit ibu saat proses persalinan berlangsung.

Namun, terdapat sebuah penelitian yang mengatakan, bahwa ada kemungkinan 5% proses persalinan ini terhambat. Hal tersebut disebabkan karena bayi bisa saja tanpa sengaja menghirup air atau tali pusar yang tidak sengaja patah, sehingga bayi kehilangan oksigen.

Gentle Birth

Metode melahirkan ini meyakini jika bayi bisa mencari jalan keluar sendiri. Bahkan, proses melahirkannya sangat mirip seperti dorongan BAB atau buang air kecil yang bisa ibu lakukan tanpa bantuan medis. Peran ibu adalah membantu bayi menemukan jalan keluarnya tanpa perlu memaksanya.

Hypno Birth

Salah satu metode melahirkan yang belakangan tren adalah Hypnobirthing. Metode ini hanya untuk mereka yang takut melahirkan. Alasannya, karena hypnobirthing akan membuat ibu bisa melahirkan dengan nyaman, tenang, dan menjadi cara melahirkan bayi tanpa sakit.

Hypno birth merupakan proses persalinan yang menggunakan metode hipnosis dan teknik relaksasi. Kedua hal tersebut dapat membantu para calon ibu dalam mengatasi ketakutan, kecemasan, ketegangan, hingga rasa sakit saat melahirkan. Metode ini mampu mengendalikan ibu dalam proses melahirkan. Ibu akan menerapkan teknik relaksasi, berkomunikasi dengan jani dalam kandungan, latihan pernapasan, dan afirmasi pada diri sendiri.

Caesar

Caesar merupakan metode melahirkan tanpa rasa sakit atau metode yang biasa dokter gunakan jika terjadi komplikasi, sehingga bayi tidak bisa keluar secara normal. Cara ini dokter lakukan dengan menyayat bagian perut ibu sebagai jalan keluar untuk bayi. Maksimal melakukan caesar adalah tiga kali. Jika ingin melakukan caesar tidak boleh lebih dari tiga kali. Alasannya, karena jika lebih akan berisiko bagi ibu.

Baca juga: 15 Tanda-Tanda Hamil yang Perlu Diketahui Pasangan Baru

Metode yang Paling Aman untuk Melahirkan

Sebelumnya telah jelas mengenai metode atau jenis persalinan yang bisa ibu pilih saat melahirkan. Namun, masih banyak ibu yang bertanya dari beberapa metode atau jenis persalinan, manakah yang lebih aman?

Hal tersebut dapat ibu sesuaikan dengan pertimbangan dokter dan pasien dalam memilih metode persalinan, sekaligus mementingkan kenyamanan dan keselamatan ibu dan bayi. Semua jenis persalinan di atas tergolong aman untuk dilakukan selama tenaga kesehatan yang terlatih dampingi. Meski begitu, setiap jenis persalinan yang ibu pilih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Selain itu, tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan rencana cadangan sebagai persiapan. Hal yang paling penting ibu perhatikan adalah keselamatan dari buah hati menjadi prioritas utama. 

Related Posts

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Recent Stories